Senin, 16 Januari 2017

Makalah Botani Umum tentang "Tumbuhan Pepaya"

MAKALAH BOTANI UMUM

TUMBUHAN PEPAYA ( Carica papaya L. )




Oleh :
Loveman Larosa
150420014









PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Kata Pengantar

    Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan kasih karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Botani Umum yang berjudul “Tumbuhan Pepaya (Carica papaya L)”.
    Adapun makalah Botani Umum tentang “Tumbuhan Pepaya (Carica papaya L)” ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah saya ini.
    Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, 18 Desember 2016


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Tumbuhan pepaya (Carica pepaya L.) adalah salah satu tanaman yang habitat aslinya hutan tropis, uniknya tanaman ini dapat tumbuh subur dengan baik di daerah tropis ataupun sub-tropis, di daerah basah hingga kering, ataupun dataran rendah maupun pegunungan. Untuk wilayah indonesia sendiri, tanaman ini menyebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Pepaya merupakan salah satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, pepaya sangat dikenal semua lapisan masyarakat. Buah pepaya telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Buah matangnya sangat digemari sebagai buah meja dan sering dihidangkan sebagai pencuci mulut karena cita rasanya yang enak, kandungan nutrisi dan vitaminnya yang relatif tinggi, serta manfaatnya dalam melancarkan pencernaan.
Pepaya adalah jenis tanaman herba (tanaman dengan batang berongga, tidak berkayu atau sedikit mengandung kayu). Tumbuhan pepaya memiliki beberapa jenis berdasarkan buah dan bunga.  Batang pepaya biasanya tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai sepuluh meter. Daunnya merupakan daun tunggal dan berukuran besar, tangkai daun berukuran panjang dan berongga. Bunganya terdiri dari tiga jenis yaitu: bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Bentuk buah beragam dari yang bentuknya bulat sampai lonjong. Selain morfologinya pada tumbuhan pepaya juga terdapat anatomi yang terdiri dari fungsi struktur dan jaringan serta bagian-bagiannya. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih banyak sejarah, klasifikasi, morfologi dan anatomi tumbuhan pepaya.

1.2     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2.      Bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji   tumbuhan pepaya?
1.3    Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan klasifikasi tumbuhan pepaya?
2.      Untuk mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji tumbuhan pepaya?



























BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Sejarah dan Klasifikasi Tumbuhan Pepaya
1.      Sejarah
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Costa Rica. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang Spanyol. Di Indonesia sendiri, tanaman pepaya (Carica papaya) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau Jawa. Tanaman buah menahun ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan tidak tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di bawah permukaan laut.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun subtropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
Nama pepaya  di berbagai daerah di Indonesia:
Nama Daerah : Pente (Aceh), Pertek (Gayo), Pastela (Batak), Embetik (Karo), Botik (Batak Toba), Bala (Nias), Sikailo (Mentawai), Kates (Palembang), Kalikih (Minangkabau), Gedang (Lampung), Gedang (Sunda), Kates (Jawa Tengah), Kates (Madura), Gedang (Bali), Kustela (Banjar), Bua medung (Dayak Busang), Buah dong (Dayak Kenya), Kates (Sasak), Kampaya (Bima), Kala jawa (Sumbawa), Padu (Flores), Pepaya (Gurontalo), Pepaya (Buol), Kaliki (Baree), Pepaya (Manado), Unti jawa (Makasar), Kaliki riaure (Bugis), Papai (Buru), Pepaya (Halmahera), Papae (Ambon), Palaki (Seram), Kapaya (Tidore), Tapaya (Ternate), Ihwarwerah (Sarmi), Siberiani (Windesi).

2.      Klasifikasi
Klasifikasi tumbuhan pepaya (Carica papaya L.)
Kingdom       : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom  : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi  : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi            : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas             : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas      : Dilleniidae
Ordo              : Caricales
Famili            : Caricaceae
Genus            : Carica
Spesies          : Carica papaya L.       

2.2    Morfologi Tumbuhan Pepaya
Morfologi dari tumbuhan papaya (Carica papaya),yaitu:
    1. Akar  (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria), karena memiliki akar lembaga tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang jika tidak ditanam dari biji.
Akar tunggang pada pepaya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat- zat makanan lebih banyak.

    2. Batang (caulis)
Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan tanah serta dapat termodifikasi dan tumbuh dibawah permukaan tanah.
Batang merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan dalam proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil karena memiliki kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah kering dan gugur.  Pohon pepaya umumnya tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang pepaya merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan kuat (softwood) dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena batang pokok selalu tampak jelas dan memiliki satu sumbu batang. Bentuknya panjang bulat seperti silinder. Batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.

   3. Daun (folium)
a.       Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun bertangkai.
b.      Tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm,
c.          Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu sama lain dengan suatu garis akan didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya hampir bulat.
d.      Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip.
e.       Pangkal daun berbentuk jantung(cordatus)
f.          Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, yang ditengah paling besar sedang ke samping semakin pendek.
g.      Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
h.      Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
i.          Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas daun. Daun dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehingga terdapat perbedaan warna antara permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima berbeda. Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau hijau keputih-putihan.
j.        Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus)
k.      Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak berhadapan, pada tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun.

    4.  Bunga ( flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
a.       Bunga betina (pistilate), Ciri-cirinya:
1)      Daun bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama lain
2)      Tidak mempunyai benang sari
3)      Bakal buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
4)      Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman lain.
5)      Buah yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat telur dengan tepi yang rata.
b.      Bunga sempurna (hermaphrodite)
Ciri-ciri umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal buah, dan benang sari dalam satu kuntum bunga, kecuali pada bunga sempurna rudimenter tidak terdapat bakal buah dan putik. Dikenal ada empat macam bunga pepaya sempurna,yaitu:
1)      Bunga sempurna elongate, cirri cirinya
Ø  Daun bunga lima helai, di bagian bawah saling melekat membentuk tabung dan melekat sepanjang ¾ dari bakal buah, bagian ujungnya terlepas.
Ø  Bentuk bunga sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi ukurannya relative lebih besar dan panjang.
Ø  Bakal buah berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai sepuluh helai daun buah, namun ada pula yang kurang dari lima helai.
Ø  Benang sari memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung sebelah dalam. Letak benang sari ini 5 helai bertangkai panjang melekat diantara dua bunga dan lima helai bertangkai pendek yang melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
Ø  Bunga sempurna elongate menghasilkan buah yang bentuknya “panjang lonjong”.
2)      Bunga sempurna petandria, ciri-cirinya:
Ø  Daun bunga berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di bagian ujung, terlepas satu sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya bersatu dan melekat pada bakal buah.
Ø  Bentuk bakal buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5 helai daun buah.
Ø  Benang sarinya 5 helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun bunga dan bakal buah,sedangkan tangkai sarinya melekat pada bakal buah ataupun pada tempat daun bunga menjadi satu.
Ø  Bunga ini muncul pada musim kemarau atau bila ada waktu kering lebih dari 10 hari di musim penghujan.
Ø  Bunga sempurna petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat telur yang tepinya
3)      Bunga sempurna antara, ciri-cirinya
Ø  Daun bunga berjumlah lima helai,letak daun bunga ada yang terlepai sampai dasarnya dan ada pula yang melekat  ¾ dari bakal buah.
Ø  Benang sarinya terdiri atas 2-10 helai yang tata letaknya bermacam-macam
Ø  Bakal buah berbentuk mengkerut dan mempunyai 5-10 helai daun bunga yang saling melekat satu sama lain.
Ø  Bunga sempurna antara menghasilkan buah yang bentuknya mengkerut.
4)      Bunga sempurna rudimenter, cirri-cirinya
Ø  Bentuknya mirip bunga elongate, namun tidak memiliki bakal buah.
Ø  Bunga ini muncul dimusim kemarau.
Ø  Bunga sempurna rudimenter tidak menghasilkan buah.
c.       Bunga Jantan (Staminate)
Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Ciri-cirinya adalah :
Ø  Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian bawah, sehingga membentuk tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk “corong”.
Ø  Benang sarinya terdapat 10 helai
Ø Tidak dapat menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
Ø  Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna yang bentuk bakal buahnya bulat telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur dan kecil-kecil atau disebut buah pepaya “gantung” (gandul).
Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang beragam tadi, maka dikenal tiga macam pohon pepaya, yaitu:
1.         Pohon pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah betina.
2.         Pohon pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam bunga sempurna (elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya elongata biasanya muncul di musim hujan, sedangkan buah pepaya petandria umumnya pada musim kemarau. Buah pepaya antara yang bentuknya mirip buah “pisang” biasanya muncul pada musim kemarau yang panjang atau antara musim hujan ke musim kemarau, sedangkan bunga rudimenter yang mirip bunga jantan tidak menghasikan buah.
3.         Pohon pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan bertangkai panjang, namun diujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah pepaya gandul (gantung).

5. Buah (fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.
Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Buah mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk buah bulat hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat  dimakan. Buah pepaya juga bentuknya bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga memanjang, ujung biasanya meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang (oval) bila dihasilkan dari tanaman hemafrodit.

Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya dapat dikelompokkan menjadi 2  jenis :
1.      Pepaya Jantan
Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Namun, pada ujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah pepaya gandul atau gantung.
2.      Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Contohnya adalah pepaya jingga yang memiliki bentuk-bentuk buah sebagai berikut:
Ø  Pada musim hujan, buahnya berbentuk lonjong.
Ø  Pada musim kemarau, buahnya berbentuk bulat.
Ø  Diantara musim hujan dan kemarau, buahnya berbentuk buah pisang.
Ø  Pepaya sempurna yang berbuah musiman.
Contohnya adalah pepaya semangka yang berbuah pada musim hujan, tetapi pada musim kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.

6. Biji (semen)
Biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji ini adalah biji tertutup (angiospermae), dan termasuk ke dalam biji dikotil. Biji berwarna hitam atau kehitaman.

2.3.     Fisiolofi dan Anatomi Tumbuhan Pepaya
1.      Anatomi Akar Pepaya
Dari lapisan luar ke dalam, anatomi akar  tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan sebagai berikut:
a)     Epidermis, terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air. Memiliki rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut akar ini berfungsi memperluas bidang penyerapan.
b)     Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim (terdiri dari sel selapis, tipis, rapat, dan mudah dilalui air), kolenkim, dan sklerenkim.
c)     Endodermis,  terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa 1 lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
d)     Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan berlubang – lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
e)    Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh. Xylem dan Floem besama-sama berada di silinder pusat atau disebut Stele, yang terletak di sebelah dalam endodermis
f)     Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan dikotil yang aktif membelah, berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di sebelah dalam endodermis
2.      Anatomi Batang Pepaya
Batang pepaya tersusun dari tiga sistem jaringan :
a)      Dermal, yaitu jaringan kulit yang terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele) 
b)     Jaringan pembuluh, yaitu berupa silinder yang membatasi parenkim empulur di bagian tengah dan korteks dibagian luar. jaringan pembuluh terbagi menjadi berkas ikatan pembuluh (fasikel) yang saling berdekatan atau terpisah satu sama lain oleh parenkim (parenkim interfasikular).
c)      Jaringan penyokong, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri kokoh dan kuat.

3.      Anatomi Daun Pepaya
Carica papaya L. merupakan tumbuhan dikotil yang struktur daunnya tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.
a)      Jaringan pelindung (epidermis dan derivatnya)
Anatomi daun pepaya tersusun atas satu lapis sel epidermis yang tidak mengandung kloroplas. Epidermis menutup secara kontinu kedua permukaan daun dan karena itu dibedakan menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film seperti pernis, yang mengahambat perpindahan air dan gas dari dan ke dalam daun.
b)      Jaringan dasar (mesofil daun)
Pada mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Pada bagian ini proses fontosintesis terjadi dalam sel-sel mesofil. Jaringan mesofil, dengan perkecualian berkas pembuluh, meliputi semua sel antara epidermis dan bawah. Mesofil terbagi dalam dua bagian. Sel-sel yang ada di belahan atas daun memanjang tegak lurus terhadap permukaan daun dan membentuk satu sampai tiga lapisan sel yang rapat .sel-sel ini menyusun parenkima polisade, disebut demikian karena mirip dengan palisade, atau sebaris tonggak (tiang yang membentuk dinding).
c)      Berkas pembuluh epidermis
Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang disebut tulang daun. Daun pepaya memiliki satu ibu tulang daun dan cabang-cabangnya membentuk jala. Fungsinya adalah menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme ke bagian tubuh daun lainnya. Dalam berkas pengangkut, posisi xylem selalu berada di atas floem (xylem di sebelah dalam, dan floem di luar).

4.      Anatomi Buah Pepaya
Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (buah buni atau bacca). Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Peduncle (tangkai bunga) menjadi lebih besar, dan tebal.
Buah  pepaya tersusun atas tiga bagian
1.      Kulit buah (eksokarp)
       Kulit buah pada pada tumbuhan papaya bersifat keras.
2.      Daging buah (mesokarp)
Daging buah merupakan lapisan tengah di bawah eksokarp dan berdaging tebal.
3.      Lapisan dalam buah (endokarp)
    Endocarp merupakan lapisan paling dalam yang mengelilingi biji.

5.      Anatomi Biji Pepaya
Biji merupakan perkembangbiakan utama, terdiri atas beberapa bagian :
a.  Kulit biji merupakan bagian terluar biji. Terdiri atas kulit luar (sarkotesta), kulit tengah (sklerotesta), dan kulit dalam (endotesta). Biji terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) yang berfungsi agar biji tidak kering.
b.  Tali pusar atau tangkai biji.
c.   Inti biji atau isi biji







BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumbuhan pepaya berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang Spanyol. Di Indonesia tepatnya di pulau Jawa tanaman papaya dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an. Disetiap daerah pepaya memiliki nama yang berbeda. Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria). Anatomi akar  tumbuhan pepaya tersusun dari jaringan-jaringan epidermis, korteks, endodermis, pembuluh xilem dan floem serta kambium. Batang pepaya merupakan batang berkayu (lignosus), bentuknya panjang bulat seperti silinder, batangnya memperlihatkan bekas-bekas daun dan arah tumbuh batang tegak lurus ke atas. Batang tersusun atas tiga jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan penyokong. Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja yang memiliki bentuk dan struktur. Daunnya tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga yaitu bungan betinta, bunga sempurna dan bunga jantan yang memiliki ciri-cirinya masing-masing. Buahnya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal dan termasuk buah buni. Buah pepaya terdiri atas tiga bagian yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Bijinya merupakan biji tertutup (Angiospermae) dan termasuk biji dikotil. Tumbuhan pepaya memiliki berbagai senyawa-senyawa pada setiap bagian-bagiannya yang berrmanfaat bagi kesehatan dan berbagai kegiatan industri.








DAFTAR PUSTAKA.

A, Y, Suroso. 1992. Mengerti Morfologi Tumbuhan. Taristo : Bandung.
Lakitan,Benyamin. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers : Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University  Press: Jakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com